Aku mungkin kembali pada secarik kertas yang telah lama aku tinggalkan ini. Selama bertahun-tahun meneguk segala jenis rasa yang ditawarkan lidah sebagai pengecap, nyatanya hati lebih mampu bersua memecah setiap masalah dengan sudut pandang rasa yang berbeda. Tulisanku tak pernah begitu panjang hingga layak untuk dijadikan sebagai wacana yang menarik. Orang bilang aku penuh teka-teki, dingin, dan kaku. Segala yang aku tulis sangat sulit dipahami karenanya aku begitu jatuh cinta pada irama kata yang memabukan pembacanya. Aku tidak suka ditebak, jadi selamilah caraku menyampaikan bait demi bait yang telah lama kau tunggu itu.
Detik ini, entah bagaimana baling-baling di sudut hatiku mulai bengkok tak karuan dan menyebar ke segala arah dengan membawa serpihan kaca yang terus mengetuk goresan di dalam sana. Semua yang sudah disusun rapi jatuh bagai tak pernah diperhatikan pemiliknya. Canggung. Sang pemilik dan yang dimilikinya pun beradu keram hingga menimbulkan arang-arang perang. Jarak begitu kentara meski tak juga bersuara. Hanya tetesan merah pekat yang menuju genangan yang turut menggenggam hasrat setelah usai.
Usailah..
Ini begitu dingin.